Laporan Proses Pembuatan Tepung Ikan



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Tepung ikan merupakan bahan baku utama dalam penyusutan formulasi pakan, karena tepung ikan kaya akan kandungan  EAA dan asam lemak essensial dari kelompok ɷ-3 HUFA. Selain itu, tepung ikan merupakan sumber protein utama dalam pakan ikan karena tepung ikan mengandung 60-80% protein. Di dalam tepung ikan, terdpat seluruh asam amino esensial yang cukup lengkap dan sangat di butuhkan oleh ikan. Hampir 80-95% tepung ikn dapat di cerna oleh ikan. Tepung ikan mengandung kadar metionen dan lisin yang tinggi, yaitu asam amino yang sedikit ditemukan pada bahan pakan yang berasal dari tumbuhan. Di samping itu, tepung ikan mengandung atraktan yng dapat meningkatkan selera makan ikan. Adapun kelemahan dari tepung ikan adalah harga yang mahal, kontinuitas yang tidak terjamin, dan ketersediaan yang terbatas untuk kepentingan akuakultur.
            Tepung ikan dapat berasal dari lokal dan impor. Tepung ikan lokal rata-rata memiliki mutu dan kandungan protein dibawah tepung ikan impor. Hal ini dikarenakan ikan yang digunakan beragam jenisnya atau dicampur dengan limbah ikan. Selain itu, tepung ikan lokal mempunyai bau yang lebih menyengat dan berasa asin karena pengawetan dengan garam (kandungan garam 2 s/d 10%).
            Sementara itu tepung ikan impor (Chili, Peru dan Thailand) mempunya mutu yang lebih baik karena terbuat dari ikan segar anchovy dengan kandungan garam yang sedikit. Harga tepung ikan impor yang lebih tinggi dibandingkan dengan tepung ikan lokal menyebabkan harga pakan yang tinggi.
1.2 Tujuan
            Mahasiswa mampu melakukan proeses pembuatan tepung ikan




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Proses Pembuatan Tepung Ikan

Proses pembuatan tepung ikan menurut LIPI (2005) dimulai dengan memotong-motong bahan limbah ikan dengan cara memasukkan bahan ke dalam keranjang plastik yang berlubang di bawahnya, kemudian dicuci bersih dalam bak pencucian. Bahan yang telah bersih diaduk dan dibiarkan selama 30 menit di dalam bak. Ikan yang mengandung banyak lemak dimasukkan ke dalam panci masak, ditambahkan air hingga terendam, dan dimasak selama 1 jam, sedangkan ikan yang sedikit mengandung lemak dimasak dalam dandang selama 30 menit. Selanjutnya
ikan yang sudah masak dipres dan dihancurkan dengan alat penggiling (penggilingan basah), kemudian dikeringkan pada suhu 60-650C selama 6 jam di dalam alat pengering atau di bawah sinar matahari. Setelah kering, digiling kembali sampai menjadi tepung (penggilingan kering) dan selanjutnya dihasilkan produk berupa tepung ikan.













BAB III
METODELOGI
2.1 Alat dan Bahan
Alat    : 1. Pisau/golok
            2. Kompor
             3. Panci
             4. Timbangan
             5. Alat penggiling/penghalus/blender
            6. Nampan
Bahan : 1. Ikan
             2. Air
            









BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
1.      Metode perebusan yang digunakan    : Kompor
2.      Metode pengeringan yang digunakan : Pengeringan dibawah sinar matahari
3.      Berat basah ikan sebelum Perebusan : 2.000 gram
4.      Berat basah ikan setelah perebusan    : 1.600 gram
5.      Berat ikan setelah pemerasan             : 950 gram
6.      Berat ikan setelah pengeringan                       : 320 gram
7.      Lama perebusan                                            : 30  menit/jam
8.      Lama pengeringan                                         : 4 Hari
9.      Kontaminan yang ditemukan              : --

3.2 Pembahasan
             Proses pembuatan tepung ikan sangat mudah dan tidak memerlukan waktu yang cukup lama, karena pada saat proses pembuatannya kita tidak memisahkan kepala, tulang  sebelum dilakukan proses perebusan.,karena dari praktikum ikan yang masih utuh direbus pada suhu 80°c selama 30 menit kemudian setelah 30 menit ditiraskan kemudian baru dipisah antara daging,tulang dan kepala, dan hanya mengambil dagingnya saja.
Tepung ikan adalah produk padat yang dihasilkan dengan jalan mengeluarkan sebagian air dan sebagian lemak atau seluruhnya dalam ikan atau sisa ikan. Kegunaan tepung ikan adalah sebagai bahan campuran pakan ikan dan berfungsi sebagai sumber protein (Amrullah, 2003).
Biasanya tepung ikan berasal dari sisa-sisa olahan (sisa kepala atau perut ikan pada pengalengan ikan dan pengolahan fillet ikan) maupun hasil penangkapan waktu musim ikan sangat banyak sehingga orang tidak mampu untuk mengolahnya lagi (Moeljanto, 1982). Amrullah (2003).

BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
          Tepung sangat di perlukan oleh masyarakat, karena kandungan protein tepung sangat tinggi, dan preses pembuatan tepung udang lebih mudah dari pada pembuatan tepung ikan.


        



           











DAFTAR PUSTAKA
Anonima. 2008. Limbah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Sumatra Utara. Medan.

Djunaidi, I. H, T. Yuwanta, Supadmo dan M. Nurcahyanto. Pengaruh Penggunaan Limbah Udang Hasil Fermentasi dengan Aspergillus niger terhadap Performan dan Bobot Organ Pencernaan Broiler. Malang.

Komentar

  1. Terima Kasih, tulisannya sangat membantu sekali.
    #Tetap_Semangat_Dalam_Berkarya

    BalasHapus

Posting Komentar