LAPORAN
PRAKTIKUM
“Kontraksi Otot Jantung Ikan Mas Dan Ikan nila”
DisusunOleh :
Amril Mukminin
Mata
Kuliah :Fisiologi
Hewan Air
PROGRAM PENDIDIKAN D4
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
(PPPPTK) PERTANIAN CIANJUR
JOINT PROGRAM
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2012
KATA PENGANTAR
Syukur
AlhamdulillahpenulispanjatkankehadiratTuhan Yang
MahaEsa yang mana telahmemberikanlimpahankesehatan,
rahmatdankarunia-Nyasehinggalaporan hasil
praktikum yang berjudul“kontraksi
otot jantung ikan mas dan ikan nila”inidapatdiselesaikandenganbaik.
Makalahinidisusundalamhaltugas Mata
KuliahFisiologi Hewan Air.Atastersusunnyamakalahini,
penulisucapkanterimakasihkepada :
1. BapakLaode M. Abdi Poto,
S.St Pi, M.SidanIbu Leli Lisnawati, SPi dan Ibu Yuli ,SPi selakudosen
Mata KuliahFisiologi Hewan Air.
2. Kedua
orang tuatercinta yang selalaumemberikando’adandukungannya`.
3. Semuapihak
yang telahmendukungdalampenyelesaianmakalahini.
Penulismenyadaribahwadalampenyusunanlaporaninimasihterlalubanyakkekurangan.Olehkarenaitu,
sayaharapkritikdan saran yang membangundariberbagaipihakagar laporaninibisalebihbaiklagi.Penulisjugaberharapsemogalaporan hasil praktikuminidapatbermanfaatdalamhalilmupengetahuanbagikitasemua.
Cianjur,
14 Desember 2012
penulis
Amril Mukminin
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1.LatarBelakang.................................................................................................. 1
1.2.TujuanPraktikum.............................................................................................. 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... 2
2.1.
Ikan Mas......................................................................................................... 2
2.2.
IkanNila.......................................................................................................... 3
2.3.
Jantung
Ikan....................................................................................................4
2.4.
Larutan
Fisiologis............................................................................................5
BAB III. METODOLOGI................................................................................................ 6
3.1.
WaktudanTempat......................................................................................... 6
3.2.
AlatdanBahan.............................................................................................. 6
3.3.
ProsedurKerja.............................................................................................. 7
3.4.
Analisa Data................................................................................................. 7
BAB IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN........................................................................ 8
4.1.
Hasil............................................................................................................. 8
4.2.
Pembahasan.................................................................................................. 10
BAB V. PENUTUP........................................................................................................... 12
5.1.
Kesimpulan..................................................................................................... 12
5.2.
Saran............................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 13
BAB
1
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Ikan mas (cyprinus carpio) dan ikan nila (Oreochromis
niloticus) merupakan jenis ikan air tawar yang telah lama dibudidayakan dan
telah terdistribusi secara luas. Sistem jantung pada ikan merupakan organ
sirkulasi darah dalam tubuh yang sifatnya tertutup.Jantung ikan terletak pada
ruang pericardial di sebelah posteriol insang. Kontraksi otot jantung ikan
merupakan salah satu sarana untuk mangkonversi energi kimia manjadi energi
mekanik dalam bantuk tekanan dalam aliran darah. Secara garis besar jalannya
aliran darah pada jantungikan yaitu ductus cuvieri, vena hepaticus, sinus
venosusa, atrium, ventrikel, dan corus arteiosus. Sistem kerja jantung ikan
memiliki dua mekanisme gerak yaitu systole dan diastole.Sistole adalah keadaan
pada saat ventrikel menyempit dan berkontraksi sedangkan diastole adalah
keadaan pada saat ventrikel mengembang dan relaksasi. Sinus venosis secara
fungsional memiliki pace maker untuk mengatur kerja otot jantung.
1.2. Tujuan
praktikum
Adapun tujuan dilakukannya praktikum
Kontraksi Otot Jantung Ikan Mas ini adalah sebagai berikut:
ü Mengetahui perbedaan antara detak
jantung ikan Mas dan ikan nila.
ü Mengamati bagaimana kerja otot
jantung tanpa pengaruh organ tubuh lain.
ü Mengetahui
ketahanan jantung diluar tubuh ikan Mas.
ü Membuktikan
bahwa otot jantung adalah otot lurik tetapi bekerja seperti otot polos.
ü
Membuktikan
berapa lama jantung ikan Mas mampu berdetak meski diluar tubuh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Ikan Mas (cyprinus carpio)
Ikan Mas
adalah Jenis ikan konsumsi air tawar. Nama ilmiahnya adalah cyprinus carpio dalam bahasa inggris
ikan ini dikenal sebagaicarp fish.
Klasifikasi ikan mas ( Cyprinus carpio )
Saanin (1984) dalam Sulistio (2001) adalah sebagaiberikut:
Kingdo : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Cyprinoidea
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio L
Kingdo : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Cyprinoidea
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio L
Ikan Mas mempunyai ciri-ciri badan
memanjang dan agak pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus, dua pasang
kumis (barbels) yang kadang-kadang satu pasang diantaranya rudimenter, ukuran
dan warna badan sangat beragam (Sumantadinata, 1983 dalam Wibawa, 2003).
2.2 Ikan nila (Oreochromis niloticus)
Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa
Inggrisdikenal
sebagai Nile Tilapia.(Kottelat, 1993).
Kerajaan :
|
|
Filum :
|
|
Kelas :
|
|
Ordo :
|
|
Famili :
|
|
Genus :
|
|
Spesies :
|
Oreochromis niloticus
|
Ikan
nila (Oreochromis niloticus) memiliki bentuk tubuh yang pipih ke arah vertikal
(kompress) dengan profil empat persegi panjang ke arah anterior posterior.
Posisi mulut terletak di ujung hidung (terminal) dan dapat disembulkan. Pada
sirip ekor tampak jelas garis-garis vertikal dan pada sirip punggungnya garis
tersebut kelihatan condong letaknya. Ciri khas nila adalah garis-garis vertikal
berwarna hitam pada sirip ekor, punggung dan dubur. Pada bagian sirip caudal
(ekor) dengan bentuk membulat terdapat warna kemerahan dan bisa digunakan
sebagai indikasi kematangan gonad. Pada rahang terdapat bercak kehitaman. Sisik
ikan nila adalah type ctenoid. Ikan nila (Oreochromis niloticus) juga ditandai
dengan jari-jari dorsal yang keras, beitu pula pada bagian analnya. Dengan
posisi sirip anal dibelakang sirip dada (abdominal). (Suyanto, 1994 dalam
Wibawa, 2003).
Menurut Suyanto (1994) dalam Wibawa, (2003) ikan nila dapat hidup di perairan yang dalam dan luas maupun di kolam yang sempit dan dangkal. Nila juga dapat hidup di sungai yang tidak terlalu deras alirannya, di waduk, rawa, sawah, tambak air payau, atau di dalam jaring terapung di laut.
Ikan Nila merah Florida mempunyai tingkat kelangsungan hidup lebih baik pada slinitas 18 ppt dibandingkan dengan salinitas lebih rendah dan yang lebih tinggi, walaupun dapat dipelihara sampai salinitas 36 ppt (Watanabe et. al, 1990 dalam Arifin, 1995).
Menurut Suyanto (1994) dalam Wibawa, (2003) ikan nila dapat hidup di perairan yang dalam dan luas maupun di kolam yang sempit dan dangkal. Nila juga dapat hidup di sungai yang tidak terlalu deras alirannya, di waduk, rawa, sawah, tambak air payau, atau di dalam jaring terapung di laut.
Ikan Nila merah Florida mempunyai tingkat kelangsungan hidup lebih baik pada slinitas 18 ppt dibandingkan dengan salinitas lebih rendah dan yang lebih tinggi, walaupun dapat dipelihara sampai salinitas 36 ppt (Watanabe et. al, 1990 dalam Arifin, 1995).
2.3. Jantung Ikan
Jantung merupakan suatu pembesaran otot yang spesifik dari
pembuluh darah atau suatu struktur muskular berongga yang bentuknya menyerupai
kerucut dan dilingkupi atau diselimuti oleh kantung perikardial (perikardium).
Pada ikan terdapat dibagian restral dari hati dan bagian ventral dari rongga
mulut (Afandi dan Tang, 2002). Peranan jantung sangat penting dalam hubunganya
dengan pemompaan darah keseluruh tubuh melalui sistem sirkulasi darah,
sirkulasi darah adalah sistem yang berfungsi dalam pengangkutan dan penyebaran
enzim, zat nutrisi, oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi dan senyawa
N, dari tempat asal keseluruh bagian tubuh sehingga diperlukan tekanan yang
cukup untuk menjamin aliraqn darah sampai ke bagain-bagian jaringan jaringan
tubuh (Groman dalam Afandi dan Tang, 2002).Jantung merupakan suatu pembesaran
otot yang spesifik dari pembuluh darah atau suatu struktur muskular yang
bentuknya menyerupai kerucut yang dilingkupi atau diselimuti oleh kantung
perikardial (perikardium). Pada ikan terdapat di bagian restral
dari hati dan bagian ventral dari rongga mulut. Jantung pada makhluk hidup
berbeda-beda berdasarkan strukturnya. Jantung pada vertebrata misalnya ikan,
mempunyai jantung yang terdiri dari dua ruang, yakni satu serambi (atrium) dan
satu bilik (ventrikel). Jantung pada ikan amphibia dan reptil mempunyai 3 ruang
utama yang terdiri dari 2 atrium dan 1 ventrikel. Jantung pada manusia, mamalia
dan burung mempunyai empat ruang yakni dua ruang antrium dan dua ruang
ventrikel. Otot jantung merupakan otot lurik yang bentuknya melintang dan
bercabang. Sifat otot ini tidak sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak
bisa diatur oleh kemauan kita. Selain otot jantung terdapat juga otot polos
(berbentuk seperti spindle). Kontraksi otot polos lebih lambat dibandingkan
otot lurik, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih lama. Otot polos
bersifat tidak sadar (involuntary). Otot polos ditemukan pada banyak organ
tubuh, diantaranya terdapat pada dinding pembuluh darah dan melapisi organ
dalam seperti usus dan uterus. Otot lurik (struktur bergaris melintang),
berfungsi untuk menggerakkan rangka. Otot ini bersifat sadar (voluntary),
karena mampu diatur oleh kemauan kita (Jatilaksono, 2007). Anak ikan dan
ikan yang kecil mempunyai degupan jantung yang lebih cepat dibanding ikan
dewasa dan besar. Degupan jantung ikan menjadi pelan apabila berada dalam air yang
dingin dibandingkan dalam air yang agak panas (Meitanisyah, 2009).
Jantung ikan terletak pada ruang
perikardial disebelah posterior insang, memiliki dua ruang yaitu atrium (diding
yang tipis) dan ventrikel (dinding yang tebal)
Mekanisme
control kerja jantung:
1. Adrenergik: merangsang jantung
berkontraksi
2. Cholinergik: menyebabkan jantung
relaksasi
Darah dipompa keluar selam kontraksi ventrikel (systole)
dan diikuti periode relaksasi dan pengisian kembali (diatole). Sinus venosus
dan atrium membantu mengisi ventrikel, dan bulbus yang memilki katub elastis
menjaga aliran selama ventrikular berelaksasi (Pakde sofa, 2008).
2.4. Larutan Fisiologis
larutan
fisiologis adalah larutan isotonik yang terbuat dari NaCl 0,9% yang sama dengan
cairan tubuh atau darah (adhil, 2009) menurut Rustidja(1985) dalam dalam
hidayaturahmah (2007) penggunaan larutan fisiologis yang mengandung NaCl dan
urea karna dapat mempertahankan daya hidup spermatozoa antara 20-25 menit.
larutan fisiologis lebih kecil dari NaCl 0,9 % (0,8 %; 0,6 %; 0,3 %; 0,1 %)
disebut hipotonis. larutanfisiologis lbh besar dari NaCl 0,9 % ( 1 %; 2 %)
disebut hipertonis. Darah bila dimasukkan ke dalam larutan hipotonis maka
membran akan mengembang karena larutan hipotonis masuk ke dalam sel darah
merah, kemudian pecah di satu tempat sehingga Hb keluar disebut dengan
hemolisis. Darah bila dimasukkan ke dalam larutan hipertonis maka membran akan
di tarik kesegala arah sehinga pecah di banyak tempat sehingga sel darah merah
mengkerut akibatnya Hb juga keluar dan disebut krenasis Anonim (2010).
BAB
III
METODELOGI
3.1.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan
praktikum Kontraksi Otot Jantung Ikan
Mas, dilakukan pada :
o
Tanggal
: 01 Desember 2012
o
Hari :
Sabtu
o
Waktu
: 08.00-12.00 WIB
Praktikum
dilaksanakan di Departemen Perikanan Sebelah Barat PPPPTK Pertanian Cianjur.
3.2. Alat dan Bahan
o
Alat
1. Alat
bedah
2. Cawan
Petri
3. Stopwach/handphone
4. Baki
5. Kaca
pembesar
6. Timbangan
7. Lap/tissu
8. Alat
tulis
o
Bahan
1.
Ikan Mas
2.
Ikan Nila
3.
Larutan fisiologis (NaCl)
3.3. Prosedur Percobaan
1.
Menimbang ikan uji coba menggunakan
timbangan digital untuk mengetahui bobot awal ikan uji coba
2.
Mempersiapkan larutan fisiologis dengan
cara melarutkan garam di dalam air
3.
Meminsankan ikan dengan cara menusuk
dibagian kepala dekat otak menggunakan tombak
4.
Ikan di bedah dengan gunting bedah dari
anus sampai ke mulut
5.
Memisahkan organ jantung kemudian
jantung dimasukkan ke dalam larutan fisiologis (NaCL)
6.
Menghitung detak jantung ikan per menit
7.
Terus mengamati jantung sampai menit
terakhir jantung tidak berdetak lagi
8.
Menimbang bobot akhir ikan uji coba
9.
Membersihkan alat-alat praktikum
3.4. Analisa Data
Berdasarkan hasil penganmatan pada kontraksi otot jantung
ikan mas (Cyprinus carpio),dan
ikan nila(Oreochromis niloticus)bahwa
jantung ikan mas mampu berdenyut sampai
menit ke 36 dengan jumlah 817 detakan dan jantung ikan nila kecil mampu
berdenyut sampai menit ke 8 dengan jumlah 92 detakan.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Tabel.1
Hasil Praktikum Detak Jantung Ikan Mas Ukuran Besar
Waktu
(menit)
|
Jumlah Detak
Jantung
|
Waktu
(menit)
|
Jumlah Detak
Jantung
|
1
|
36
|
19
|
11
|
2
|
60
|
20
|
17
|
3
|
54
|
21
|
16
|
4
|
47
|
22
|
15
|
5
|
40
|
23
|
15
|
6
|
30
|
24
|
14
|
7
|
29
|
25
|
15
|
8
|
26
|
26
|
17
|
9
|
34
|
27
|
14
|
10
|
36
|
28
|
13
|
11
|
34
|
29
|
12
|
12
|
35
|
30
|
12
|
13
|
29
|
31
|
11
|
14
|
26
|
32
|
13
|
15
|
24
|
33
|
5
|
16
|
21
|
34
|
8
|
17
|
20
|
35
|
7
|
18
|
20
|
36
|
1
|
Tabel.
2 Hasil Praktikum Detak Jantung Ikan Nila Ukuran Kecil
Waktu
(menit)
|
Jumlah Detak
Jantung
|
Waktu
(menit)
|
Jumlah Detak
Jantung
|
1
|
19
|
5
|
14
|
2
|
7
|
6
|
11
|
3
|
20
|
7
|
5
|
4
|
15
|
8
|
1
|
Diagram.
1 Kontraksi Jantung Ikan Mas Besar
Diagram.2
Kontraksi Jantung Ikan Nila Kecil
Berdasarkan
tabel dan diagram di atas, terlihat berbedaan waktu yang sangat seknifikan
antara detak jantung ikan mas besar dengan ikan nila kecil. Jantung ikan mas
besar dapat tahan berdetak selama 36 menit dengan detakan terbesar sebanyak 60
kali detakan terjadi pada menit ke dua sedangkan jantung ikan nila kecil hanya
tahan berdetak selama 8 menit dengan detakan terbesar sebanyak 20 kali detakan
terjadi pada menit ke tiga.
4.2. Pembahasan
Dari
hasil pengamatan kami selama praktikum kami melihat banyak kesamaan antara
hasil praktikum yang kami lakukan dengan pendapat para ahli diantaranya:otot
jantung masih tetap berkerja meski di luar tubuh si ikan ituMembuktikan
bahwa otot jantung adalah otot lurik tetapi bekerja seperti otot polos,smith (1982) dalam
fujaya (2004). Menurut Fujaya (2004) Untuk menjamin aliran darah terus
berlangsung, maka daerah dipompa dengan perbedaan tekanan. tekanan jantung
lebih besar dari tekanan arteri, dan tekanan arteri lebih besar dari tekanan
arterionale, akibat adanya perbedaan tekanan maka aliran darah dapat terjadi.
Ada dua jenis energi yang disalurkan ke darah pada setiap kontraksi jantung
yaitu energi kinetik yang menyebabkan darah mengalir dan energi yang tersimpan
dalam pembuluh darah dan menimbulkan tekanan darah. pada praktikum detak organ
jantung terjadi perbedaan antara banyak dan kekuatan detakan jantung. pada ikan
besar detakan jantung lebih banyak dibandingkan ikan kecil, karna ikan yang
besar cenderung memiliki energi yang lebih besar dibanding ikan kecil. Waktu
bertahanya otot jantung ikan diluar tubuh pada ikan besar lebih dari satu jam
sedangkan pada ikan yang kecil relatif lebih rendah hanya sampai 33 menit atau
setengah jam. perbedaaan waktu bertahanya jantung ikan berbeda-beda tiap
perlakuan yang satu dengan dengan yang lain. pada larutan fisiologis jantung
ikan berdetak lebih lama sedangkan pada larutan bersalinitas gerakan denyut
jantung cepat tapi lebih cepat berhenti pula. Hal ini karena pada larutan
fisiologis terkandung bahan yang komponenya lebih mirip dengan cairan yang ada
pada tubuh ikan tersebut. sehingga energi yang digunakan jantung lebih sedikit
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. sedangkan pada larutan bersalinitas
berbeda dengan kondisi cairan dalam tempat tinggal jantung sebelumnya sehingga
jantung perlu menyesuaikan diri kembali dengan lingkunganya. Akibatnya energi
jantung banyak digunakan dan bekerja lebih berat akhirnya daya tahan jantung
lebih cepat habis. jantung ikan terus dapat berdetak meskipun telah dikeluarkan
hal ini karena jantung bekerja dibawah kendali saraf otonom sehingga ikan
sendiri tidak dapat mengontrol kerja otot jantung. Faktor faktor yang
mempengaruhi detak jantung ikan diantaranya adalah ukuran jantung, suhu, cairan
isoosmotik dengan jantung. Fungsi larutan fisiologis diantaranya untuk
mengetahui daya tahan maksimal detak jantung diluar tubuh yang dimanipulasi
sehingga mirip dengan didalam tubuh ikan diantaranya seperti zat nutrisi,
natrium oksigen dll. Peranan jantung sangat penting dalam hubunganya dengan
pemompaan darah keseluruh tubuh melalui sistem sirkulasi darah, sirkulasi darah
adalah sistem yang berfungsi dalam pengangkutan dan penyebaran enzim, zat
nutrisi, oksigen, karbondioksida, garam-garam, antibodi dan senyawa N, dari
tempat asal keseluruh bagian tubuh sehingga diperlukan tekanan yang cukup untuk
menjamin aliran darah sampai ke bagain-bagian jaringan jaringan tubuh (Groman dalam Afandi dan Tang, 2002).
Pada praktikum kali ini menggunakan larutan akuades bertujuan mengetahui detak jantung pada kondisi air murni tanpa bahan organik. pada l arutan fisiologis digunakan untuk mengukur daya tahan jantung pada keadaan yang mirip dengan lingkugan sebenarnya. sedangkan pada salinitas yang berbeda beda digunakan untuk mengetahui reaksi yang ditimbulkan oleh jantung pada berbagai salinitas.
daya tahan detak jantung ikan nila berbeda dengan jantung ikan mas. Pada ikan mas daya tahanya lebih tinggi dibandingkan dengan ikan nila. juga pada ikan nila kecepatan detak jantungnya lebih rendah dikarenakan jantung ikan nila lebih sulit menyesuaikan dengan lingkungan akibatnya energy yang digunakan lebih banyak dan jantung lebih cepat berhenti.
Pada praktikum kali ini menggunakan larutan akuades bertujuan mengetahui detak jantung pada kondisi air murni tanpa bahan organik. pada l arutan fisiologis digunakan untuk mengukur daya tahan jantung pada keadaan yang mirip dengan lingkugan sebenarnya. sedangkan pada salinitas yang berbeda beda digunakan untuk mengetahui reaksi yang ditimbulkan oleh jantung pada berbagai salinitas.
daya tahan detak jantung ikan nila berbeda dengan jantung ikan mas. Pada ikan mas daya tahanya lebih tinggi dibandingkan dengan ikan nila. juga pada ikan nila kecepatan detak jantungnya lebih rendah dikarenakan jantung ikan nila lebih sulit menyesuaikan dengan lingkungan akibatnya energy yang digunakan lebih banyak dan jantung lebih cepat berhenti.
BAB
V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
ü Otot jantung ikan masih dapat
berdetak di luar tubuh ikan karena memilikitipe
jantung meogenik. Ikan nila berukuran kecil memiliki frekuensi detak jantung
yang lebih rendah dan kemampuan bertahan di luar tubuh lebih singkatdaripada
ikan mas berukuran besar.
ü jantung merupakan otot lurik yang
bekerja seperti otot polos yang terbukti dalam suatu pengamatan.
ü jantung yaitu sebagai sistem
metabolisme dan peredaran darah yang
sangt baik.
ü larutan yang diteteskan pada cawan
petri untuk meletakkan jantung ikan berfungsi sebagai media cadangan energi
bagi jantung tersebut.
5.2. Saran
Saya berharap agar waktu untuk jam prakteknya ditambah
lagi,mengigat terkadang masih banyak kelompok yang belum menyelesaikan
praktikumnya.
Kami
berharap agar pada praktikum ini ikan yang digunakan ada yang dari laut juga.
Sehingga kita dapat membandingkan detak jantungnya dan informasi yang diperoleh
lebih memuaskan. Dan kami juga berharap semoga praktikum Fisiologi Hewan Air
berikutnya akan lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
ü Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan.
Rineka Cipta : Jakarta.
ü Jatilaksono, Marsandre. 2007. Kontraksi Otot Jantung Ikan. Dikutip
dari http://jlcome.blogspot.com. Diakses pada tanggal 15 Desember
2012. Pukul 13.00 WIB.
ü Affandi R. dan Usman MT. 2002. Fisiologi
Hewan Air. Pekanbaru: Unri Press.
ü Affandi, R.,
D.S. Sjafei, M.F. Rahadjo, dansulistiono. 1992
ü Tang. U.M.
dan R Affandi. 2001. BiologiReproduksiIkan. P2kp2 Unri.
ü Meitanisyah. 2009. Anantomi dan Fisiologi Ikan. Dikutip
dari http://www.bloggaul.com/meitanisyah/. Diakses pada tanggal 15 Desember
2012. Pukul 15.00 WIB
tampilannya lumayan bagus , tpi diperbarui lagi dunk ?
BalasHapusokey...??? young... thenx nabrak kayu,, makasi..???
BalasHapus