Fekunditas IKG Ikan Lele (Clarias gariepienius)




                             
LAPORAN
PRAKTIKUM

Fekunditas Dan IKG Ikan Lele (Clarias gariepinus)












DisusunOleh :


Amril Mukminin

Mata Kuliah :Fisiologi Hewan Air
PROGRAM PENDIDIKAN D4    
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) PERTANIAN CIANJUR
JOINT PROGRAM
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
          2012         




KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah berkesempatan dalam memberikan limpahan kesehatan, rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan hasil praktikum  yang berjudul Fekunditas Dan IKG  Ikan Lele(Clarias gariepinus) ini dapat diselesaikan dengan baik.
            Laporan ini disusun dalam hal tugas Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air. Atas tersusunnya laporan ini, penulis ucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Laode M. Abdi Poto, S.St Pi, M.Si dan Ibu Leli Lisnawati, SPi dan Ibu Yuli ,SPi selaku dosen Mata Kuliah Fisiologi  Hewan Air.
2.      Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan do’a dan dukungan nya`.
3.      Semua pihak yang telah mendukung dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan lapoan ini masih terlalu banyak kekurangan.Oleh karena itu, saya harap kan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak agar laporan ini dan selanjutnya bias lebih baik lagi. Penulis juga berharap semoga laporan hasil praktikum ini dapat bermanfaat dalam hal ilmu pengetahuan bagi kita semua.


                                                                        Cianjur, 30 Desember 2012   
                                                                                               

                                                                                                            penulis
                                                                                                                  Amril Mukminin
                                                     

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1.LatarBelakang................................................................................................ 1
1.2.Tujuan Praktikum.......................................................................................... 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 2
2.1. IkanLele......................................................................................................... 2

BAB III. METODOLOGI................................................................................................. 3
3.1. WaktudanTempat....................................................................................... 3
3.2. AlatdanBahan............................................................................................. 3
3.3. Prosedur kerja............................................................................................ 4
3.4. Analisa Data................................................................................................ 4

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................... 5
4.1. Hasil............................................................................................................. 5
4.2. Pembahasan................................................................................................ 8

BAB V. PENUTUP............................................................................................................ 10
5.1. Kesimpulan.................................................................................................. 10
5.2. Saran............................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 11


  



BAB Ӏ

 PENDAHULUAN


1.1.   Latar Belakang

Reproduksi adalah salah satu cara mahluk hidup mempertahankan kelangsungan hidupnya. Begitu juga dengan ikan, ikan merupakan salah satu mahluk hidup yang melakukan reproduksi untuk melestarikan/melangsungkan kehidupannya. Pada dasarnya, ikan bersifat ovivar (bertelur). Jadi ikan melakukan reproduksi dengan cara bertelur.
Perkembangan gonad pada ikan menjadi perhatian pada pengamatan biologi reproduksi ikan. Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian dari  reproduksi ikan sebelum terjadinya pemijahan. Sebelum terjadinya pemijahan, sebagian besar hasil metabolisme dalam tubuh dipergunakan untuk perkembangan gonad. Pada saat ini gonad semakin bertambah berat diikuti dengan semakin bertambah besar ukurannya termasuk diameter telurnya.
Penghitungan indeks kematangan gonad selain menggunakan perbandingan antara berat gonad dengan berat tubuh ikan, dapat juga dengan mengamati perkembangan garis tengah telur yang dikandungnya hasil dari pengendapan kuning telur selama proses vitellogenesis. Perkembangan gonad akan diikuti juga dengan semakin membesarnya pula garis tengah telur yang 62dikandung di dalamnya. Sebaran garis tengah telur pada tiap tingkat kematangan gonad akan mencerminkan pola pemijahan ikan tersebut. . Budidaya ikan lele masih terbatas di Indonesia kebutuhan ikan konsumsi,dan benih masih belum terpenuhi, maka sangat perlu dipelajari teknik budidayanya,pemijahan terutama dalam hal fekunditas.



1.2               Tujuan Praktikum
1.      Agar mahasiswa memahami dan mampu melakukan evaluasi dan perhitungan beberapa aspek biologi reproduksi ikan lele.
2.      Agar mahasiswa mengetahui indeks kematangan gonad ikan lele (Clarias Gariepinus)
3.    Tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui jumlah telur dari seekor hewan uji
4.    mengetahui ukuran telur terhadap perkembangan individu menjelang pemijahan
5.   serta menduga atau studi dalam menduga produktifitas dan potensi produksi  ikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.  Ikan Lele
Morfologi Dan Klasifikasi Ikan Lele
            Ikan-ikan marga Clarias ini dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang terkadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya nampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Ikan ini memiliki kulit berlendir dan tidak bersisik (mempunyai pigmen hitam yang berubah menjadi pucat bila terkena cahaya matahari, dua buah lubang penciuman yang terletak dibelakang bibir atas, sirip punggung dan dubur memanjang sampai ke pangkal ekor namun tidak menyatu dengan sirip ekor, panjang maksimum mencapai 400 mm.
Pada ikan lele, gonad ikan lele jantan dapat dibedakan dari ciri-cirinya yang memiliki gerigi pada salah satu sisi gonadnya, warna lebih gelap, dan memiliki ukuran gonad lebih kecil dari pada betinanya. Sedangkan, gonad betina ikan lele berwarna lebih kuning, terlihat bintik-bintik telur yang terdapat di dalamnya, dan kedua bagian sisinya mulus tidak bergerigi. Sedangkan organ – organ lainya dari ikan lele itu sendiri terdiri dari jantung, empedu, labirin, gonad, hati, lambung dan anus (Fujaya, Y. 2004).
            Kingdom    : Animalia                    
Filum          : Vertebrata
Class           : Pisces
Ordo            : Ostariophysoidei
Family         : Claridae
Genus          : Clarias
Spesies        : Clarias gariepinus

BAB III
METODELOGI
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan praktikum Fekunditas Dan IKG Ikan lele, dilakukan pada :
o   Tanggal   :   13 Desember 2012
o   Hari         :   Senin
o   Waktu     :   13.00-16.00 WIB
Praktikum dilaksanakan pada tempat yang sama, yaitu di Departemen Perikanan Sebelah Barat PPPPTK Pertanian Cianjur.

3.2. Alat dan Bahan

*    Alat
1.      Alat bedah
2.      Baki
3.      Ember
4.      Mistar
5.      Timbangan
6.      Cawan petri

7.      Jarum pentul
8.      Lap/tissu
9.      Alat tulis
10.  Gelas Ukur





*      Bahan
1.      2 Ekor  ikan lele
(seekor jantan dan Betina)
2.      Air tawar

3.3.  Prosedur Kerja
Langkah kerja :
·         Timbang ikan terlebih dahulu untuk memperoleh BT
·         Bedah ikan dan ambil gonad, untuk memperoleh BG/G
·         Hitung volume gonad
·         Ambil 5 sampel titik pada gonad dan timbang untuk memperoleh (g) berat gonad contoh
·         Hitung volume gonad contoh dan hitung F (jumlah telur contoh)
·         Hitung fekunditas dengan cara gravimetrik dan volumetrik

  3.4.   Analisa Data
Berdasarkan hasil penganmatan dan praktek pada Fekunditas Dan IKG Ikan lele (Clarias gariepinus)


              



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1   Hasil

Tabel 1. Hasil pengamatan gonad Ikan Lele ( Clarias garypinus )
No.
Jenis Kelamin
Deskrifsi Gonad
1.
Betina
Bentuk gonad berukuran besar dan berwarna hijau tua. Uratnya berwarna merah, berukuran 2/3 dari rongga perut.
2.
Jantan
Bentuk gonad berukuran kecil dan berwarna putih (bening). Masih terlihat muda. Berukuran 1/3 dari rongga perut

Tabel 2. IKG dan Fekunditas Ikan Lele (Clarias bathracus)
No
Sex
L
W
BG
V
IKG
1.
Betina
35cm
490gr
81,84gr
78ml
16,70%
2.
Jantan
42cm
510gr
1,88gr
-
0,36
        
No
Sex
G
V
X
FG
FV
1.
Betina
27,9gr
46ml
15220
44645
25808
2.
Jantan
-
-
-
-
-

Diketahui        :
Betina
BG = 81,84 gr
BT = 490 gr    
Jantan
BG = 1,88 gr
BT = 510 gr

Ditanyakan     :
Ø  IKG ?
Penyelsaian     :
Betina
IKG  =  81,84/490 * 100%
          =  16,70%
Jantan
IKG   = 1,88/510 * 100%
          =  0,36%           
Kesimpulan     :
Jadi hasil dari analisa data diketahui bahwa IKG dari ikan lele betina adalah 16,70% sedangkan untuk ikan lele jantan adalah 0,36%

            Fekunditas (F) dari ikan betina dengan cara gravimetric (G:g = F:x) dan volumetric (V:v = F:x).

FG = G . x / g

Keterangan :
·         G = Berat Gonad (gr)
·         g  = Berat Gonad Contoh (gr)
FV = V . x / v

Keterangan :
·         V = Volum Gonad (ml)
·         v  = Volum Gonad Contoh (ml)
·         x  = Jumlah Telur
Diketahui        :
·         G = 81,84 gr
·         g  = 27,9 gr
·         V = 78 ml
·         v  = 46 ml
·         x  = 15220

Ditanyakan      :
·         FG ?
·         FV ?
Penyelsaian     :
FG   = 81,84 . 15220
                 27,9
 = 44645 telur
FV   = 78 . 15220
                 46
        = 25808 telur
Keterangan      :
Jadi, hasil dari analisa data diketahui bahwa FG dari ikan lele betina adalah 44645 telur, sedangkan FV dari ikan lele betina adalah 25808 telur.





4.1.Hasil
Jenis ikan
BT
BG/G
V
G
v
f
F
IKG
Ikan lele
 
280,62 gr
48,53 gr
40 ml
27,22 gr
25 ml
17,544
 butir
a.31,278
b.28,070
17,30%

Lampiran :
IKG          
                                                                                      = 17,30 %

Fekunditas
a. Gravimetrik
    
     
      F  

b. Volumetrik
    

          F     butir









4.2.   Pembahasan
           Dillihat dari tabel-tabel hasil praktikum, maka hal-hal yang dapat dibahas dalam pembahasan berikut antara lain :

1.     Ciri-ciri morfologi induk jantan dengan induk betina
Dalam praktikum ini, ikan yang dijadikan bahan pengamatan yaitu induk ikan lele.. Jika dilihat dari postur tubuh induk betina terlihat lebih pendek dan perutnya membuncit.
Apabila dilihat dari warna dan bentuk kelamin induk lele nampak lebih jelas. Induk lele betina kelaminnya hanya digunakan untuk mengeluarkan telur.
2.     Ciri morfologi gonad
Gonad ikan jantan dan ikan betina dibedakan oleh ukuran, bentuk dan warna. Pada gonad ikan jantan ukurannya lebih kecil dari induk betina. Bentuknya bergerigi dan warna gonad putih, sedangkan pada gonad induk betina ukurannya lebih besar dengan bentuk lonjong dan warnanya hijau. Sebenarnya perbedaan ini akan terlihat jelas ketik gonadnya sama-sama sudah matang.
Perbedaan yang akan jelas sekali terlihat ketika sama-sama sudah matang adalah ukurannya. Jika pada gonad jantan pada saat matang gonad ukurannya tidak terlalu besar, akan tetapi pada gonad betina perubahan ukuran akan nampak jelas terlihat. Hal ini disebabkan oleh isi dari gonad itu sendiri. Jika pada gonad jantan berisi sperma saja, sedangkan pada gonad betina berisi telur dengan jumlah yang besar.
3.     Indeks Kematangan Gonad
Indeks Kematangan Gonad dalam hal ini dapat diartikan sebagai nilai perbandingan antara gonad dengan tubuh ikan. Indeks kematangan gonad hanya berlaku pada ikan-ikan yang sudah mencapai ukuran dewasa dalam arti lain gonadnya sudah terlihat jelas. Semakin besar atau semakin matang gonad maka nilai indeks kematangan gonadnyapun akan semakin besar pula.
Kematangan gonad tidak tergantung pada bobot atau ukuran ikan , akan tetapi yang menentukan adalah waktu kapan pertama kali matang gonad. Oleh sebab itu, tiap-tiap individu ikan waktu pertama kali matang gonadnya berbeda-beda tergantung pada factor lingkungan dan pakan. Jika lingkungan dan pakan mendukung maka ikan akan lebih cepat matang gonad dan jangka waktu/rentan waktu pembentukan gonad ketika sudah mengalami pertama kali matang gonad akan lebih cepat, sehingga proses pemijahannya pun akan semakin sering.

4.     Fekunditas Gonad Betina.
Pengertian dari fekunditas adalah semua telur-telur yang akan dikeluarkan pada saat pemijahan. Nilai fekunditas sangat tergantung pada komposisi telur, jika komposisi telur yang dikandungnya heterogen, maka dalam menentukan fekunditas akan mengalami kesulitan. Selain ditentukan oleh komposisi telur, fekunditas juga ditentukan oleh morfologi ikan, karena morfologi ikan akan mempengaruhi besar kecilnya gonad yang terkandung di dalamnya.
Pada umumnya fekunditas berhubungan erat dengan berat badan, panjang badan, umur, ukuran butir telur, dan cara penjagaan (parental care). Ikan yang mempunyai kebiasaan tidak menjaga telur-telurnya setelah memijah, biasanya mempunyai fekunditas tinggi. Demikian juga semakin kecil ukuran telur, maka semakin besar fekunditasnya.
Fekunditas ikan dapat dihitung dengan beberapa cara, yaitu metode jumlah, metode volumetrik, dan metode gravimetrik,
a. Metode Jumlah
Metode jumlah merupakan metode yang paling teliti, sebab perhitungan telur dilakukan satu per satu atau secara sensus. Tetapi metode ini hanya dapat dilakukan pada ikan-ikan yang mempunyai jumlah telur sedikit sehingga metode ini kurang efisien karena banyak menghabiskan waktu dan tenaga.
Apabila metode ini dilakukan pada ikan-ikan yang mempunyai jumlah telur yang sangat banyak maka langkahnya adalah mengeluarkan telur dari ovarium.
b. Metode Volumetrik
Metode volumetrik dilakukan dengan mengukur volume seluruh telur dengan cara pemindahan air. Kemudian sebagian kecil jumlah telur tersebut diambil dan diukur volume dan jumlah telurnya.
c. Metode Gravimetrik
Metode ini disebut juga metode berat. Cara melakukannya seperti metode volumetrik, hanya saja pengukuran volume diganti dengan berat.





BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum tentang Indeks Kematangan Gonad dan Fekunditas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Induk ikan yang matang gonad dapat diketahui dengan melihat morfologi pada tubuh bagian luar, seperti bagian perut dan warna. Misalnya pada induk betina, yang telah matang gonad terlihat perutnya besar dan empuk bila disentuh.
2.      Waktu pertama kali matang gonad setiap individu ikan tidak sama, tergantung pada faktor umur dan faktor lingkungan.
3.      Nilai fekunditas tergantung pada komposisi telur dan kematangan gonadnya.

5.2.   Saran
Saran yang dapat disampaikan setelah melakukan praktikum adalah sebagai berikut :
1.     Sebelum melakukan pemijahan ikan, sebaiknya petani perlu mengetahui tingkat kematangan gonad tersebut sehingga kemungkinan pemijahan yang akan dilakukan akan memperoleh keberhasilan.
2.     Dalam menghitung nilai fekunditas, sebaiknya dilakukan dengan beberapa metode sehingga data yang diperoleh akan lebih spesifik. Seperti metode jumlah, metode volumetrik, dan metode gravimetrik.
3.     Sebaiknya di sediakan buku penunjang di atas meja agar ketika melakukan kegiatan praktikum kita bisa membandingkan anatara praktikum yang kami lakukan dengan hasil praktikum dari buku penunjang.  






DAFTAR PUSTAKA

Effendi, 2003. Metode pengukuran kualitas air, IPB. Bogor.

Kimbal, 1992. Biologi Dasar. Erlangga. Jakarta

Lesmana. D., 2001. Kualitas Air Untuk Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rumimohtarto K., 1999. Biologi Laut. Lippi. Jakarta.

Suban, 1984. Kehidupan di Dalam Air. Tira Pustaka. Jakarta.
  Effendi, Ichsan. 1987. Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.













                                             



                     

Komentar

  1. fekunditas itu jumlah telur yang mampu di produksi oleh induk berbobot 1 kg..bro..!???

    BalasHapus

Posting Komentar